Relevansi Ideologi dalam Politik Modern Saat Ini

Ideologi di Pusaran Politik Modern: Kompas yang Tak Pernah Padam

Seringkali kita mendengar narasi bahwa ideologi telah usang di tengah hiruk pikuk politik modern. Era ini konon didominasi pragmatisme, solusi teknokratis, atau bahkan politik identitas yang terfragmentasi. Namun, benarkah demikian? Artikel ini berpendapat bahwa, alih-alih mati, ideologi telah berevolusi dan tetap menjadi kompas esensial, meski tak selalu tampak kasat mata, dalam lanskap politik kontemporer.

Politik modern memang menuntut adaptasi dan fleksibilitas. Isu-isu global seperti perubahan iklim, pandemi, atau krisis ekonomi seringkali memerlukan respons yang cepat dan berbasis data, melampaui sekat-sekat ideologis tradisional. Fokus bergeser pada "apa yang bekerja" daripada "apa yang seharusnya". Namun, pandangan ini cenderung menyederhanakan. Di balik setiap kebijakan pragmatis sekalipun, tersimpan asumsi-asumsi dasar tentang nilai, keadilan, dan tata kelola yang merupakan inti dari ideologi.

Ideologi mungkin tidak lagi selalu hadir dalam bentuk manifesto kaku atau grand narasi yang dominan. Ia bertransformasi menjadi kerangka berpikir, lensa interpretasi yang membentuk bagaimana aktor politik dan masyarakat memahami masalah, merumuskan solusi, dan memandang masa depan. Politik identitas dan populisme yang marak saat ini, misalnya, seringkali berakar pada ideologi yang kuat – baik itu nasionalisme, anti-kemapanan, atau perjuangan kelompok tertentu – yang memberikan narasi besar untuk mengikat pendukung.

Lebih dari itu, ideologi memberikan "jangkar" bagi identitas politik. Ia menawarkan rasa memiliki, tujuan, dan panduan moral bagi individu dan kelompok. Di tengah banjir informasi dan ketidakpastian, ideologi menyediakan struktur yang membantu menyaring dan memahami kompleksitas dunia. Ia adalah "kompas" tak terlihat yang mengarahkan keputusan politik, membentuk koalisi, dan memicu polarisasi yang kita saksikan di berbagai belahan dunia.

Jadi, alih-alih mati, ideologi telah berevolusi dan bersembunyi di balik tirai pragmatisme atau identitas. Ia tetap menjadi arsitektur tak kasat mata yang membentuk cara kita berpolitik, berdebat, dan bahkan bermimpi tentang masyarakat yang ideal. Memahami relevansinya krusial untuk menavigasi pusaran politik modern yang semakin kompleks. Ideologi adalah jantung yang tak berhenti berdetak, mengarahkan langkah politik, bahkan ketika detaknya tak selalu terdengar jelas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *