Politik Sektarian: Bahaya laten dalam Negara Multikultural

Api dalam Sekam Demokrasi: Politik Sektarian Merongrong Negara Multikultural

Negara multikultural adalah anugerah keragaman, tempat berbagai identitas – agama, etnis, suku, budaya – hidup berdampingan. Namun, di balik keindahan pluralisme ini, tersimpan bahaya laten yang siap membakar: politik sektarian. Ini bukan sekadar perbedaan identitas, melainkan politisasi identitas yang sempit untuk meraih atau mempertahankan kekuasaan.

Apa Itu Politik Sektarian?

Politik sektarian adalah strategi yang memanfaatkan dan mempertajam garis-garis pemisah antar kelompok identitas demi kepentingan politik. Alih-alih merangkul persamaan sebagai warga negara, ia justru mengukuhkan "kita" dan "mereka," membangun narasi eksklusif yang memprioritaskan satu kelompok di atas yang lain.

Mengapa Berbahaya di Negara Multikultural?

  1. Mengikis Kohesi Sosial: Politik sektarian merusak fondasi persatuan. Ia menabur benih kecurigaan dan kebencian, mengubah tetangga menjadi musuh dan menghancurkan ikatan sosial yang telah lama terjalin.
  2. Memicu Konflik dan Kekerasan: Ketika identitas menjadi medan perang politik, konflik fisik tak terhindarkan. Sejarah telah berulang kali membuktikan bagaimana politik sektarian berujung pada kekerasan komunal, genosida, dan perang saudara.
  3. Melumpuhkan Demokrasi: Demokrasi seharusnya menjadi wadah aspirasi beragam, namun politik sektarian membajaknya. Ia menggantikan debat rasional dengan sentimen emosional, menihilkan meritokrasi, dan membiakkan diskriminasi dalam kebijakan publik.
  4. Menghambat Pembangunan: Energi bangsa terkuras untuk meredam konflik internal alih-alih fokus pada pembangunan ekonomi dan sosial. Investasi terhambat, inovasi mandek, dan kesejahteraan rakyat terabaikan.
  5. Ancaman Terhadap Hak Asasi: Kelompok minoritas seringkali menjadi korban utama. Hak-hak mereka terampas, kebebasan dibatasi, dan mereka hidup dalam ketakutan karena identitas mereka dianggap ancaman.

Menolak Api dalam Sekam

Untuk menjaga keutuhan negara multikultural, kewaspadaan terhadap politik sektarian adalah mutlak. Kita harus menolak narasi yang memecah belah, mengedepankan nilai-nilai kebangsaan, kesetaraan, dan persatuan. Pendidikan inklusif, penegakan hukum yang adil, dan kepemimpinan yang merangkul semua identitas adalah kunci untuk memadamkan api sektarian sebelum ia membakar habis fondasi demokrasi dan kemanusiaan kita.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *